Panduan Budidaya Lobster Air Tawar dari Memilih Wadah hingga Panen

Ekonomi & Bisnis, UMKM3521 Dilihat
  1. Sumber/kualitas air

Lilly mengatakan, untuk penggunaan bak plastik atau fiberglass, pada prinsipnya sama dengan penggunaan akuarium.

Bahan fiberglass lebih tahan lama dibandingkan kaca aquarium yang mudah pecah. Namun, harganya lebih mahal dari kaca aquarium.

Sedangkan untuk kolam semen membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam budidaya lobster air tawar skala rumah tangga, kolam semen hanya digunakan untuk memijah induk untuk pemeliharaan.

Ukuran kolam semen untuk pemijahan bisa dibuat 40 x 40 x 40 cm dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Sedangkan untuk kolam pembesaran bisa dibuat dengan ukuran 2 x 1 x 1 m atau 1 x 1 x 1 m.
Ketinggian air di kolam 30 – 40 cm.

Lilly menuturkan, ukuran ini bisa digunakan untuk menumbuhkan benih 1 inci sebanyak 50 – 100 ekor.

Dalam penangkaran lobster air tawar di akuarium, bak plastik dan kolam semen, diperlukan peralatan pendukung untuk mendukung keberhasilan penangkaran, antara lain lubang persembunyian (pipa paralon, potongan bambu, genteng, palm, atau tali) dan aerator sebagai pemasok oksigen dan menjaga kualitas. air, ”kata Lilly.

Ia menambahkan, sumber air yang dapat digunakan untuk memelihara lobster air tawar adalah air tanah, air PAM, dan air sungai.

Untuk penggunaan air tanah sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam agar kadar oksigen terlarut di dalamnya meningkat.

Air tanah juga memiliki derajat keasaman (pH) yang cenderung asam. Sedangkan air PAM memiliki derajat keasaman yang relatif stabil.

Namun, air PAM mengandung kaporit dan kaporit yang sangat tinggi sehingga sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup lobster air tawar.

Komentar