Khotbah Idul Adha 1444H, Syaifudin Ajak Masyarakat Teladani Nabi Ibrahim As, Hadirkan Pemimpin dan Negara yang Barokah

Headline, Nasional3021 Dilihat

Kita mendapati dalam sejarah kecemerlangan Islam saat dipimpin oleh hamba sholeh nan adil. Ini diantara kisahnya.

Sebelas abad yang lalu, saat Islam berjaya di Eropa, tepatnya di bumi Andalusia. Pemimpin saat itu seorang sultan yang ’alim, adil, mujahid. Dialah Abdurrahman an-Nashir. Cordoba menjadi negeri paling makmur, rakyatnya sejahtera. Ia begitu dicintai rakyatnya.

Ia mengangkat hakim tertinggi, seorang ulama besar yang disegani, yang tak takut pada siapapun kecuali pada Rabb nya. Dialah Munzhir bin Sa’id. Suatu kali terjadi kekeringan yang sangat panjang. Lama tak turun hujan. Tanah mulai retak.

Qadhi Munzhir memerintahkan seluruh rakyatnya keluar untuk sholat Istisqa. Hari ditentukan, siang itu masyarakat telah berkumpul di lapangan. Namun sholat belum dimulai juga, karena ternyata sang khalifah belum hadir.

Lalu seseorang ditugaskan menjemputnya. Namun ia segera kembali, menyampaikan bahwa ia temui sang Khalifah, Abdurrahman an-Nashr sedang sujud panjang begitu khusyu’.

Mendengar itu, sang Qadhi memerintahkan masyarakat untuk segera berteduh, sebab hujan akan segera turun. Benar saja! Tak lama kemudian, bumi Andalusia diguyur hujan, padahal sholat belum pun ditegakkan.

Dan, sang Qadhi, ulama besar itu mengajarkan kita sebuah kaidah penting. Ia katakan, ”Jika pemimpin di muka bumi tunduk hatinya, pasti Pemilik Langit akan menurunkan Rahmat-Nya”.

Komentar