Sampah di Burangkeng Overload, Rahmat Atong : Sistem Penganggaran dan Penerapan Tekhnologi Harus Diprioritaskan

Headline, Metropolitan3054 Dilihat

Mudah-mudahan, harapnya, di ABT ini ada proses (kalau waktu cukup), proses untuk pembelanjaan tanah tersebut. Kalaupun tidak, sambungnya, pihaknya proses untuk kerja sama dengan pihak swasta yang memang bisa mengolah sampah menjadi energi-energi lainnya termasuk energi listrik, semen dengan menggunakan tekhnologi. 

“Nah, ini sedang berproses. 
Mudah-mudahan dengan langkah itu bisa memberikan suatu upaya kita untuk meringankan beban yang memang sekarang sungguh luar biasa. Mudah-mudahan seperti itu,” imbuhnya.

Kadis LH Kab Bekasi Rahmat Atong

Atong menambahkan, luasan TPA Burangkeng saat ini berada di posisi 9,5 hektar. Kita (luasan TPA-red) kan posisinya ada 12 hektar sekian. Jadi, ada 3 hektar sekian lagi secara tata ruang bisa diperluas. 

“Mudah-mudahan dengan 3 hektar itu, bisa dua tiga tahun kita manfaatkan pembuangan TPA itu selain dari pada kita kerja sama dengan pihak swasta yang bisa mengolah dari sampah itu menjadi energi.

Ia menampik dugaan ditutupnya tempat pembuangan sampah liar seperti CBL berdampak terhadap bertambahnya volume sampah yang masuk ke TPA Burangkeng. 

Burangkeng itu, sebutnya, hanya mengambil yang memang biasa pihaknya ambil. “Yang di sana (CBL) kita enggak bisa tarik karena itu sangat luar biasa, hampir ribuan ton di sana. Sementara kita biarkan, nanti kita akan kerja sama dengan pihak PJT mau dibuatkan seperti apa lahan itu,” ucapnya.

Komentar