Ekonom Senior Era Soeharto, Christianto Wibisono Tutup Usia

Jakarta, beritajejakfakta.com- Ekonom senior era Presiden Soeharto, Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok meninggal dunia pada hari Kamis (22/7/2021) kemarin.

“Selamat jalan Pak Christianto Wibisono. Beristirahatlah dalam damai,” ujar Juru Bicara PSI Andy Budiman dalam akun resmi Twitternya, Kamis (22/7).

Christianto meninggal di usia ke 76 tahun. Christianto merupakan pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) pada 1980.

Kariernya dimulai saat menjadi penulis di surat kabar yang diterbitkan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia. Dia pun pernah menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik pada 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan.

Dia juga sempat bergabung dengan PSI untuk menjadi caleg pada Pemilu 2019 lalu. Christianto pun terkenal sebagai penulis buku. Beberapa buku yang pernah dia terbitkan seperti ‘Ke arah Indonesia Incorporated‘ dan ‘Wawancara imajiner dengan Bung Karno‘.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, mengonfirmasi ihwal meninggalnya Christianto Wibisono.

“Iya betul (meninggal dunia),” kata Tsamara pada Kamis (22/7/2021).

Tsamara menjelaskan, informasi yang diperolehnya menyebut bahwa Christianto Wibisono tutup usia karena badai sitokin.

Adapun badai sitokin merupakan gejala yang timbul setelah seseorang terpapar virus corona atau Covid-19.

“Kabarnya meninggal karena terkena badai sitokin,” ucapnya.

Dikutip dari Wikipedia, Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 10 April 1945.

Selama ini, ia dikenal sebagai seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia adalah pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1980.

Awal kariernya, Christianto merupakan penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966.

Pada 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo.

Christianto Wibisono sempat menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan.

Saat itu, Adam Malik masih menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman, Willy Brandt. (Red/kmp)

Komentar