Ribuan Massa Lakukan Aksi Demo di Ponpres Al Zaytun, Usut Tuntas Dugaan Aliran Sesat dan Pemerkosaan Santri

Headline, Nasional3005 Dilihat

Indramayu, beritajejakfakta.id Forum Indramayu menggugat (FIM) gelar aksi demo menuntut usut tuntas korban pemerkosaan terhadap K yang dilakukan Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al Zaytun serta diduga menganut ajaran aliran sesat di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Menurut Koordinator Umum Forum Indramayu Menggugat (FIM) Sayid Muchlisin,” Artinya ketika ada keributan atau kerusuhan itu diluar dari masa Forum Indramayu Menggugat,” ujarnya.

Lebih lanjut,” Tadi kita sempat berkordinasi dengan kasat Intel untuk minta masuk ke depan pintu akan tetapi mungkin ada pertimbangan lain soal keamanan saya sudah berkali-kali 4 kali berkordinasi akhirnya pihak keamanan hanya memperbolehkan kita sampai disini saja,” tambahnya.

“Pertama tujuan kita adalah mendorong MUI Pusat datang ke Indramayu usut tuntas berita yang berseliweran di media bahwa Al Zaytun itu sesat kalau kemudian Al Zaytun itu sesat MUI dan Kemenag harus turun tangan segera memfatwakan Al-Zaytun itu sesat dan segera dan mencabut oleh Kemenag bahwa Pesantren Al-Zaytun itu menyimpang,” kata Sayid Muchlisin.

“Kedua usut tuntas dugaan Tidak Pidana Pemerkosaan atas laporan Saudari K Perempuan asal Indramayu yang di duga korban pemerkosaan Panji Gumilang.

Ketiga, tegakkan UUPA tentang Kepemilikan Tanah dan Tindak Pidana Penguasaan Tanah dan diduga Al-Zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas izin peruntukannya (Lidik Pencucian Uang).

Empat hentikan Pembuatan (dermaga khusus Al Zaytun) di Desa Eretan Kecamatan Kandanghaur dan jalan khusus/jalan pribadi yang sedang dibuat di desa Lonyod, Wanguk, disambungkan lurus dengan Al-Zaytun sangat berbahaya jika dimanfaatkan menyelundupkan senjata, narkoba dan perdagangan manusia.

Lima AI-Zaytun tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar, tidak ada tenaga kerja santri asal Indramayu dan tertutup tidak bisa diakses secara umum.

“Kami mendesak Presiden,dan Menkopolhukam dan penegak Hukum agar turun tangan. Dan penguasaan lahan sampai hari ini kita tidak ada banyak data tapi faktanya sudah ribuan hektar tanah yang dikuasai mereka. Akhirnya kita sulit juga mendapatkan data ini,” ungkap Sayid.

Komentar