Bekasi, beritajejakfakta.id -Tahun Baru China atau Imlek 2574 Kongzili jatuh pada 22 Januari 2023.Etnik keturunan Thionghoa di Kota Bekasi sudah sejak dahulu jauh sebelum terbentuknya Kota Bekasi secara turun temurun merayakannya.
Keturunan mereka sudah ada dan turun-temurun sampai sekarang tetap menjaga dan melestarikannya adat budaya mereka dengan hidup berdampingan dengan berbagai etnik, budaya dan agama lainnya.
Salah satu pengusaha keturunan Thionghoa, Andi Iswanto Salim yang saat ini tengah berbahagia bersama keluarga besarnya merayakan Hari Raya Imlek dimana tahun 2024 sebagai Tahun Kelinci Air.
Andi Salim biasa disapa, mengungkapkan rasa suka citanya atas keberkahan tahun baru China yang saat ini tengah dirayakan oleh masyarakat Thionghoa di seluruh dunia.
Ia pun mengucapkan Gong Xi Fa Cai bagi semua masyarakat yang merayakan.
” Gong Xi Fa Cai, semoga sehat dan bahagia dengan keberuntungan yang berlimpah bagi mu di tahun ini,” ucapnya berharap dan berdoa.
Saat Imlek, ada pula tradisi pembagian hongbao/angpao sambil memberikan salam ketika bertemu/berkunjung dari yang tua kepada yang lebih muda. Pemberian amplop merah berisi uang tersebut merupakan simbol berbagi rezeki sesuai dengan kemampuan masing-masing pemberi. Warna merah pada ragam dekorasi serta pakaian saat Imlek melambangkan kebahagiaan yang terpancar.
Setiap tahunnya, kalender China diwakili oleh salah satu dari 12 hewan shio, yaitu tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera, ayam, anjing, dan babi. Tahun ini, Imlek diwakili oleh shio kelinci air.
Sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas kembali bersinarnya matahari sebagai sumber kehidupan, maka umat Khonghucu melakukan serangkaian upacara sembahyang.
Saat Imlek sanak saudara dan anggota keluarga saling memberikan ucapan selamat tahun baru dengan mengucapkan kalimat: gonghe xinxi, wanshi ruyi yang diteruskan dengan kalimat: gong xi fa cai. Kalimat tersebut memiliki makna “Selamat tahun baru, berlaksa karya sesuai harapan” dan “Selamat tahun baru semoga sukses dan makmur”.
Indonesia sebagai negara dengan kepercayaan dan budaya yang majemuk, penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk saling menghargai budaya dari suku, etnis, ras, dan agama lain.
Begitu juga di Kota Bekasi sebagai kota metropolitan yang merupakan miniatur dari bangsa Indonesia dimana penduduknya majemuk terdiri dari berbagai etnik, suku , budaya dan agama yang saling rukun menjaga dan menghormati keanekaragaman tersebut.
Komentar