Sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg.
Dan, di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Lonjakan harga beras ini pun berdampak pada kenaikan harga produk pangan lainya. Setidaknya demikian menurut Co-founder dan CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata.
Hal itu, ujarnya, mengacu hasl monitoring harga-harga beras dan beberapa produk yang disebut-sebut sebagai pengganti beras.
Monitoring dilakukan di platform e-commerce Tokopedia, Shopee dan Blibli pada periode 1 Desember 2023-20 Februari 2024.
“Berdasarkan data dari dashboard Compas.co.id harga rata-rata beras putih dari berbagai varian meningkat 22% dibanding bulan sebelumnya dan kembali meningkat 11% di bulan Februari 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (23/2/2024).
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada beras putih saja, namun juga beragam beras lainnya.
“Harga rata-rata beras merah turut mengalami peningkatan bertahap dari Desember 2023, hingga Februari 2024.
Di mana pada Januari 2024 mengalami kenaikan 16% dibanding bulan sebelumnya. Beras merah kembali mengalami kenaikan di bulan Februari 2024 sebanyak 12%,” ujar Narendrata.
Selain itu, harga porang pada bulan Januari 2024 melonjak sebesar 34% dibanding bulan sebelumnya, dan kembali meningkat 4% di bulan Februari 2024.
“Serupa dengan singkong, yang harga rata-ratanya mengalami kenaikan 14% pada Januari 2024 dan 9% pada bulan Februari 2024,” katanya.
Sementara, harga rata-rata jagung pada bulan Januari 2024 naik 8% dibanding bulan sebelumnya, namun melonjak 24% pada Februari 2024.
“Untuk ubi, harganya relatif stabil dimana harga rata-ratanya tidak mengalami peningkatan di bulan Januari 2024 dibandingkan Desember 2023. Dan hanya meningkat 1% pada bulan Februari 2024. (Red)
Komentar