Jakarta, beritajejakfakta.com – Banyaknya penghapusan mural bertuliskan 404 Not Found dan foto mirip presiden Jokowi yang ramai dperbincangkan khalayak dinilai oleh sejumlah pihak sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia.
Salah satunya ekonom senior Indonesia Rizal Ramli yang mengkritisi langkah aparat yang melakukan penghapusan mural tersebut.
Melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal, ekonom senior tersebut mengungkapkan keprihatinannya menurut dia, sebuah negara demokrasi, gagasan dan suara kegelisahan masyarakat seyogyanya dapat tersalurkan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Dalam negara demokrasi, gagasan dan suara kegelisahan itu seharusnya disalurkan lewat DPR,” tulis Rizal Ramli dilansir Galamedia dari akun Twitter @RizalRamli pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Namun, sayang menurut Rizal Ramli gagasan dan suara kegelisahan masyarakat tersebut tidak dapat tersalurkan. Lantaran mural tersebut menjadi konsumsi publik, lantas pihak berwajib pun menghapus mural tersebut dengan cara mengecatnya kembali.
Ekonom senior tersebut menilai bahwa maraknya mural adalah sebagai pengganti DPR yang lumpuh karena telah bersatu dengan oligarki.
Foto: FB Rizal Ramli
“Maraknya mural adalah sebagai pengganti DPR yang lumpuh,” katanya.
“Tapi DPR nya sudah ‘bersatu-padu’ dengan eksekutif dalam ‘kesatuan pro-oligarki’, tidak akan membela rakyat,” ungkapnya.
Hal tersebut dikarenakan DPR sudah bekerja sama dengan pemerintahan eksekutif dalam kesatuan pendukung oligarki yang tidak akan membela kepentingan masyarakat.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan oleh mural di kawasan Jalan Pembangunan I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. Sebab, dalam mural tersebut terlihat wajah seseorang yang mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan kode 404: Not Found.
Digambar pada dinding dengan ukuran 2×1 meter yang ada di kolong jembatan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, sosok yang mirip Presiden Jokowi itu berwarna abu-abu, hitam, dan putih, dengan bagian mata yang diberikan garis merah tebal bertuliskan 404: Not Found.
Kemudian marak pula aksi penghapusan mural yang dilakukan oleh aparat beberapa waktu belakangan ini. Mulai dari penghapusan mural ‘Tuhan Aku Lapar’, ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit’, ‘Wabah Kelaparan’, dan Mural ‘Jokowi 404: Not Found’. (Red)
Komentar