Ambon, beritajejakfakta.id -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendorong pengembangan sektor kelautan dan perikanan Maluku dengan memfasilitasi terjalinnya Letter of Intent (LoI) antara President Ocean Policy Research Institute (OPRI) Jepang dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura, Rabu (12/06/2024).
LoI tersebut merupakan salah satu hasil konkret dari kegiatan ’Sustainable Fisheries in Ambon: Coaching Clinic and Business Matching’ yang digagas para peserta Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-76 Pusdiklat Kemlu bekerja sama, dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku dan Bappeda Provinsi Maluku.
OPRI siap menjadi knowledge partner bagi pengembangan perikanan berkelanjutan di Maluku, antara lain melalui program joint research terkait ekonomi biru di Indonesia Timur.
“Diplomasi Indonesia haruslah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, dan program coaching clinic serta business matching di bidang perikanan yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi yang konkret untuk mendukung pengembangan perikanan di Maluku”, demikian ungkap Duta Besar Mohammad Koba, Kepala Pusdiklat Kemlu.
Pembicara kunci pada kegiatan tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KKP, DR. I Nyoman Radiarta menekankan bahwa, “posisi geografis Maluku yang strategis dan potensi perikanan yang besar akan menjadi kunci untuk jadikan Maluku sebagai hub distribusi perikanan regional”.
Hal ini sejalan dengan paparan economic update dari Kepala Kantor Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansah yang mengemukakan potensi perikanan Maluku menyumbang sekitar 30 persen dari potensi ikan nasional yang akan turut berkontribusi bagi pertumbuhan GDP nasional.
“Kita perlu terus mendorong strategi penguatan dan sinergi dalam mendorong sektor perikanan Maluku agar dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Maluku”, pungkas Rawindra.
Komentar