Mengenai anggaran untuk biaya pekerjaan yang masih dibutuhkan, Khoerulanam berharap pemerintah dapat melihat dan konsen terhadap wilayahnya.
“Semua itu secara mandiri, swadaya belum adanya bantuan dari pemerintah setempat. memang belum menjangkau sampai di sini, karena RW 30 baru masih butuh penyesuaian, ” bebernya.
Kata Khaoerulanam pihaknya sedang berusaha berkomunikasi dengan semua pihak pemerintah baik kelurahan, kecamatan setempat.
“Dengan hadirnya anggota Dewan DPRD Kota Bekasi pak Syaifuddin, mudah-mudahan ini dapat diperhatikan bagi warga kami,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Syaifuddin mengaku bersyukur karena sepanjang kegiatan Reses DPRD Kota Bekasi yang dia laksanakan selama ini semua aspirasi warga di 18 RW dari 30 RW yang ada di Kelurahan Harapanjaya, Bekasi Utara sudah teralisasi.
“Sebanyak 18 RW di Kelurahan Harapanjaya Alhamdulillah aspirasi warga sudah terealisasi terlaksana dan untuk reses di RW 30 untuk sementara usulan aspirasi warga akan ditampung dan akan diinput dalam RAPBD murni 2024,” terangnya.
Terkait permintaan warga mengenai pembangunan sekretariat RW 30 yang saat ini belum selesai nanti diusulkan bantuannya ke Disperkimtan Kota Bekasi dan pembangunan musholah bisa mengajukan melalui dana hibah, kata Syaifuddin.
“Terpenting untuk pembangunan sekretariat RW dan mushola tanahnya jelas statusnya, milik fasus fasum dan tidak bersengketa, pungkasnya. (SF)
Komentar