Tasikmalaya, beritajejakfakta.com -Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengucapkan belasungkawa dan rasa sedihnya atas meninggalnya kakak-beradik yang positif Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/7/2021).
“Kami mengucapkan turut berduka cita, dalam kondisi yang diliputi kesedihan ini. Kami pemerintah sedang bekerja keras menangani pandemi ini, dan ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat,” kata Uu Ruzhanul melalui ponsel, Minggu (4/7/2021).
Uu meminta pemerintah di tingkat kota dan kabupaten di Jawa Barat untuk lebih intens mengawasi warga yang menjalani isoman, bisa melalui puskesmas atau petugas di tingkat RT, RW, atau desa, dan kecamatan.
Masyarakat pun, katanya, diminta berperan aktif di masa pandemi Covid-19 untuk memperhatikan tetangga atau orang di sekitarnya.
Mendukung dan membantu keluarga atau tetangganya yang tengah menjalani isolasi mandiri, kata Uu, tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Warga yang sedang isolasi mandiri, jangan lupa melapor kepada RT atau RW atau kepada puskesmas, bisa lewat handphone. Jangan takut, jangan malu, karena dalam kondisi seperti ini kita harus saling membantu dan saling mengerti,” katanya.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan telah merancang upaya penugasan seorang pelacak kasus Covid-19 di setiap RT di Jawa Barat.
Setiap petugas ini, katanya, akan dilatih untuk mencari pasien Covid-19 di RT-nya, melakukan pelacakan kontak erat, sampai berkoordinasi dengan pusat kesehatan untuk perawatannya.
Soal perhatian terhadap pasien yang menjalani isolasi mandiri, Pemprov Jabar telah mengalokasikan Rp 144 miliar untuk menyuplai obat dan suplemen secara gratis bagi pasien yangtengah menjalani isolasi mandiri di Jawa Barat.
Hal ini bisa didapat dengan mendaftarkan diri di aplikasi Pikobar.
Sebelumnya diberitakan, A (51) dan Y (45), warga Kampung Cipapagan, Kelurahan Sirnagalih, meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/7/2021).
Kedua jenazah baru dievakuasi kemudian diurus sebagaimana mestinya dengan protap Covid-19 malam harinya. Sekitar satu minggu lalu, keluarga tersebut menjalani swab test PCR hasil tracing.
Keduanya bersama lima anggota keluarga lainnya diketahui hasilnya positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Kondisi kesehatan keduanya terus menurun. Warga lalu melaporkan kondisi keduanya ke kantor pemerintahan setempat tapi tak ada tindak lanjut.
Kedua warga, kakak-beradik ini akhirnya meninggal dunia. Warga kemudian melaporkan hal ini kepada anggota DPRD Kota dan akhirnya datang petugas BPBD untuk melakukan evakuasi.
Lima anggota keluarga lainnya yang juga positif Covid-19 kemudian dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk mendapat perawatan. (red/tribunjbr)
Komentar