“Sudah dikomunikasikan dengan pihak penyidik [Polda], jadi tidak benar kalau saya mangkir. Itu prinsip,” kata Firli Bahuri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (14/11).
“Saya akan datang, tapi bukan hari ini, yang sebenarnya jadwal saya hari ini adalah menghadiri undangan Dewas KPK, tetapi Dewas sudah ngirim tugas tadi, bahwa hari ini, seluruh Dewas tidak ada. Kalau Anda mau ikut ke Dewas, saya mau ke Dewas hari ini,” tambahnya.
Dua hari setelahnya atau pada Kamis (16/11), Firli memenuhi panggilan Bareskrim. Ia meminta pemeriksaan dilakukan di Bareskrim Polri.
Eks pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap mengaku prihatin dengan sikap Firli Bahuri yang dinilai tidak “gantleman” alias dinilai tak kesatria.
“Ya, kalau bersih, tidak bersalah, ngapain Firli Bahuri seperti itu. Bukankah kemarin dia juga menyampaikan secara terbuka terkait dengan konferensi pers,” kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (16/11).
“Jadi kenapa sekarang malah diperiksa Polda Metro di Bareskrim malah berbalik 180 derajat gitu, ya. Ketika dia malah sembunyi-sembunyi dalam Bareskrim padahal wartawan tunggu, pas keluar juga begitu sembunyi-sembunyi,” tambah Yudi.
Namun Yudi memaklumi. Kata dia, yang penting saat ini fokus pada penegakan hukum dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang diduga melibatkan Firli Bahuri.
“Ya tentu, prihatin ya mengapa harus seperti itu. Padahal kan sebenarnya santai saja, toh kita juga sering melihat bagaimana koruptor yang ditahan oleh KPK juga biasa-biasa saja mereka kan, senyum-senyum, melambai-lambai tangan padahal,” pungkas Yudi.
Belum ada pernyataan dari Firli terkait sikapnya tersebut. (Red)
Komentar