Latihan tarian Tor -Tor dilakukan seminggu dua kali di hari selasa dan Jumat sebanyak 17 kali latihan dengan melibatkan 170 personil ASN yang berasal dari suku Batak dan dibantu juga jamaah gereja HKBP Jatiasih dan Jakasampurna.
Sementara pelatih tari Tor -Tor yakni Ester dan Saut Hutajulu mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya yang ikut serta tampil bersama 170 peserta lainnya mempersembahkan tarian kolosap tarian Batak bersama dengan tarian – tarian budaya dari suku lainnya seperti tarian Betawi/Bekasi, Aceh, Jawa, Sunda dan Sumatera Barat dan lain – lain.
“Ini menunjukkan bahwa Kota Bekasi terdiri dari multi etnik, budaya dan agama yang saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Dan ini perlu kita jaga dan dirawat agar tetap harmonis,” ungkap Saut Hutajulu.
Terlebih Kota Bekasi kata Ester mendapat peringkat ke 8 se Jawa Barat sebagai Kota toleran yang memiliki kerukunan umat beragama yang salin menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.
Dalam pagelaran Pesona Nusantara Bekasi Keren(PNKB) yang digelar Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi dimeriahkan dengan aneka tarian dan seni budaya serta ratusan UMKM yang ikut serta memeriahkan gelaran PNBK ini.
Makna dari tarian Tor-tor Batak Toba ini menggambarkan perjalanan hidup orang Batak Toba dalam kehidupan kesehariannya.
Menari Tor-tor menggambarkan kegembiraan, rasa senang, bermenung, berdoa, menyembah, menangis, bahkan keinginan atau citacita dan harapan. (SF)
Komentar