Tajuk Rencana: Kenaikan Harga BBM, Kebijakan Presiden yang Tidak Populis

Ia berpendapat pemerintah menaikan harga BBM karena urgen untuk menjaga perekonomian Indonesia agar tetap berjalan.

Sri Mulyani menilai kenaikan harga BBM ini dikarenakan tingginya harga minyak dunia, maka Pemerintah menanggapinya jika dinaikan harga BBM maka itu merupakan suatu kewajaran, ungkap Sri Mulyani,  Minggu 28 Agustus 2022 lalu.

Kenaikan BBM akan menimbulkan tekanan cukup kuat dan penolakan bagi masyarakat, khususnya kelompok menengah bawah dan kelompok bawah yang selama ini sudah dipusingkan dengan harga sembako yang mahal.

Aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan buruh pada Senin (6/9/2022) lalu dan sampai sekarang masih berlanjut menjadi bukti bahwa kebijakan presiden menaikan harga BBM bersubsidi ditolak oleh mereka yang mewakili masyarakat kecil.

Tentu ini beban ekonomi yang sangat berat, harapannya di saat ekonomi ini mulai tumbuh, masyarakat berharap bisa menikmati, tapi nyatanya tidak bisa dinikmati karena kenaikan BBM bersubsidi oleh Pemerintah. 

Ini merupakan kebijakan presiden yang tidak populis dan kebijakan yang kurang tepat untuk saat ini. 

Komentar