Semangat Hari Raya Idul Adha dan Qurban 1442 H, Jadi Energi di Tengah PPKM Darurat

Oleh : Ir. H. Chairoman J. Putro. B. Eng., M.Si.

berita jejakfakta.com – Warga Kota Bekasi yang saya cintai dan banggakan. Hari ini Selasa, 20 Juli 2021 Umat Islam Kota Bekasi bersama Umat Islam dari seluruh penjuru dunia akan merayakan sebuah hari Raya Besar atau Akbar, yaitu Hari Raya Idul Adha 1442 H, meski masih di tengah pandemi Covid -19 gelombang kedua dengan penerapan kebijakan negara PPKM darurat Jawa & Bali.

Konsekuensi PPKM darurat Jawa & Bali mengakibatkan umat islam dihimbau untuk melaksanakan Sholat hari Raya Idul Adha 1442 H di rumah masing-masing u wilayah zona merah dan melaksanakan penyembelihan hewan qurban dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sementara itu akibat pandemi Covid19 juga mengakibatkan jamaah haji asal Kota Bekasi bersama seluruh jamaah haji dari Indonesia belum bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci akibat kendala protokol kesehatan ketat yang di terapkan pemerintah Saudi Arabia.

Namun diharapkan seluruh masyarakat Kota Bekasi bisa tetap memahami dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya pesan spiritual dari Ibadah Haji & Ibadah Qurban 1442 H sehingga bisa mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara, khususnya di Kota Bekasi.

Sebagai Ketua DPRD Kota Bekasi, mewakili segenap pimpinan dan anggota legislatif DPRD Kota Bekasi Saya mengingatkan diri saya pribadi dan para kolega di DPRD agar bisa menjadi teladan dalam implementasi hikmah Ibadah haji & Qurban sambil merayakan Idul Adha 1442 H di tengah pandemi ini.

Haji yang tertunda

Hikmah Ibadah Haji yang tertunda adalah keikhlasan & keridhaan kita kepada Allah SWT, terhadap segala taqdir & ketentuan Allah bahwa dibalik semua ujian pandemi yang menunda Ibadah Haji ada hikmah kebaikan spiritual untuk kita semua.

Pandemi ini diharapkan justru meningkatkan iman & taqwa kita kepada Allah SWT, segenap pengorbanan kita, harta & segala persiapan kita untuk beribadahnya haji bisa menumbuhkan jiwa – jiwa rela berkorban dengan Ikhlas tanpa pamrih, meski apa yang kita korbankan terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Jiwa – jiwa rela berkorban harus menjadi karakter & budaya kita, terutama diteladani terlebih dahulu oleh para pemimpin, sehingga masyarakat juga lebih mudah mengikuti.

Ibadah haji yang dalam pelaksanaannya sarat dengan ibadah fisik dan perjuangan, meski tertunda sangat diharapkan tetap bisa memberikan hikmah pembangunan karakter masyarakat yang tangguh menghadapi pendemi ini, tetap kuat & terus berjuang keras bersama menghadapi pandemi ini agar bisa kita hadapi & lewati bersama dan kita memenangkan tantangan pandemi ini.

Ketika Ibadah haji kita juga akan memberikan do’a-do’a terbaik kepada Allah Sang Penguasa Maha Pencipta, oleh karena itu kita harus tetap mengumandangkan do’a-do’a terbaik kita di tengah pandemi ini, yang kita yakin di kabulkan sebagai senjata-senjata terbaik kita untuk survive di tengah Pandemi.

Di masa ini ibadah Qurban diharapkan tetap bisa ditunaikan & dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sebagai ibadah yang memberikan dampak pembangunan karakter secara spiritual, sosial, keteladanan dan kejujuran. Sedikitnya ada empat pendidikan karakter dari ibadah qurban.

Empat Makna Qurban

Pertama, Qurban diharapkan memperkuat kecerdasan spiritual, karena landasan utama ibadah qurban adalah iman, taqwa dan taqorub/kedekatan kepada Allah SWT, sebagaimana di contohkan oleh Ibrahim A.S. istrinya dan putranya Ismail A.S (QS. 37/102-106 ; 22/37).

Melalui kecerdasan spiritual ini kita diharapkan bisa beramal dengan total yang terbaik dilandasi iman, tunduk & patuh pada Tuhan YME.

Kedua, Qurban membangun kecerdasan emosional- sosial agar kita semua menjadi orang-orang yang rela berkorban, peduli, memiliki kepekaan sosial yang tinggi serta selalu berusaha memberikan manfaat kebaikan untuk sesama.

Berbagi hewan dan daging kurban kepada sesama, orang-orang yang membutuhkan akan menguatkan solidaritas sosial di tengah masyarakat terutama di tengah pandemi.

Ketiga, Dialog antara Ibrahim A.S dan Ismail A.S. dalam proses prosesi simbolik penyembelihan qurban adalah keteladanan dalam membangun ketahanan keluarga melalui komunikasi yang terbuka antara Ayah dan anaknya.

Ibrahim A.S yang diriwayatkan berusia 86 tahun melakukan dialog egaliter dengan Ismail A.S yang baru berusia 13 tahun, ini adalah keteladanan yang luar biasa dlm membangun kekuatan keluarga sebagai pondasi kekuatan Bangsa & Negara.

Keempat, Sikap rela berkorban segenap jiwa, raga, harta terbaik adalah sikap kepahlawanan yang di contohkan Ibrahim & Ismail, yang harus menjadi karakter kita, terutama para pemimpin dalam berbagai jenjang dari yang terbawah sampai dengan tertinggi.

Kita saat ini di pertontonkan oleh jiwa-jiwa kepahlawanan para nakes di tengah pandemi yang rela mengorbankan jiwa raga demi tugas menyelamatkan nyawa-nyawa orang lain.

Oleh karena itu jiwa – jiwa kepahlawanan harus tumbuh pada kita semua, dengan rela berkorban u sesama, bukan hanya untuk kepentingan kelompok dan golongan, namun untuk kebersamaan kita semua.

Melalui pelajaran & spirit Ibadah Haji & qurban kita bersama bisa melewati pandemi ini. Together We Can, bersama kita bisa, meski peran kita tidak kelihatan, namun kita tetap berkontribusi, karena jiwa-jiwa pahlawan tidak harus kelihatan, namun Tuhan YME tetap tahu siapa yang memberikan kontribusi terbaik.

Akhirnya atas nama segenap pimpinan & anggota DPRD Kota Bekasi kami ucapkan ; Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H, Semoga segala pengorbanan & ibadah kita di terima Allah SWT. (Semangat Hari Raya Idul Adha dan Qurban 1442 H, Jadi Energi di Tengah PPKM Darurat.

Komentar