Terkait adanya truck sampah liar (yang dikelola masyarakat-red) yang juga membuang sampah ke TPA Burangkeng, Atong mengatakan, jika hal itu diperbolehkan sepanjang ada izin dari pihak TPA.
Namun, dirinya menyayangkan pembuangan sampah di TPA Burangkeng yang selama ini hanya ditumpuk saja tanpa tehnologi pengolahan.
“Itulah mungkin kelemahan kita ke belakang, ya, kenapa tidak berfikir sebelumnya untuk mengolah sampah ini menjadi suatu sumber energi. Itu yang mungkin kita sayangkan, kenapa sekarang overload baru berfikir. Inilah mungkin yang tentunya saya harus berfikir keras untuk bisa menyelamatkan, ya, baik TPA maupun sampah-sampah yang ada di Bekasi.
Atong tidak menampik adanya warga yang membuang sampah ke kali sebagai akibat dari kritisnya tempat pembuangan akhir sampah di wilayahnya.
“Banyak. Nah, selain itu, kita pun untuk jangka panjangnya ingin merubah mindset masyarakat bahwasanya sungai itu perlu dijaga. Jangan membuang sampah ke sungai ! Kalau ranah sungai sebenarnya bukan ranah kita, tetapi ranahnya pihak PJT. Tetapi kan, selama ini sungai ada sampah kita diperintahkan,” ujarnya. (SF)
Komentar