Sarmin juga menambahkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada kali ini mencapai 70,87 persen, lebih rendah dibandingkan partisipasi pada Pemilu Legislatif (Pileg) yang digelar Februari lalu, yang mencapai sekitar 82 persen.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan ini, seperti kondisi hujan, pengurangan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), serta jarak yang lebih jauh antara TPS dan tempat tinggal masyarakat. Ini menjadi salah satu indikator menurunnya partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, Sarmin mengapresiasi kesadaran politik masyarakat yang tetap tinggi meskipun menghadapi tantangan tersebut. Pilkada 2024 ini diharapkan tetap mencerminkan semangat demokrasi yang sehat di Kabupaten Bekasi.(Red)
Komentar