Hal senada juga diungkapkan pekerja lainnya yakni Nasrudiyanto (22 tahun). Pekerja IKN yang asal Balikpapan tersebut, sudah sekitar dua bulan tinggal di salah satu tower HPK.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun hunian yang nyaman bagi kami para pekerja di IKN. Kami jadi lebih semangat bekerja karena tinggal masuk ke HPK membawa pakaian dan peralatan kerja karena didalam unit hunian sudah lengkap dengan tempat tidur, kasur, lemari dan kamar mandinya juga memadai. Pokoknya HPK di IKN ini mantap dan kami optimis pembangunannya bisa berjalan lancar di lapangan,” katanya.
Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar, serta Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan II H. Hujurat menerangkan, Kementerian PUPR telah melengkapi HPK dengan sejumlah fasilitas pendukung seperti mess hall, tempat ibadah, klinik kesehatan, kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang lainnya.
Tujuan pembangunan HPK adalah agar para pekerja konstruksi tidak tinggal di bedeng-bedeng liar di kawasan pembangunan infrastruktur IKN.
“Harapan kami dengan adanya HPK ini tidak ada lagi bedeng-bedeng liar sehingga meningkatkan kualitas hidup para pekerja konstruksi,” harapnya.
Sebagai informasi, para pekerja konstruksi mulai menempati HPK, yang merupakan rumah susun sebanyak 22 tower, yang mampu menampung sekitar 14.740 orang pekerja.
Pembangunan HPK ini dimulai sejak 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023, dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
“HPK dibangun dengan teknologi modular yang mengedepankan kecepatan konstruksi dan meminimalisir sisa material atau zero waste. Dan hingga saat ini, sebanyak 12 tower sudah dihuni oleh para pekerja konstruksi, yang membangun sejumlah infrastruktur di IKN,” pungkasnya.(Art)
Komentar