Jakarta, beritajejakfakta.com – Pembunuh wanita hamil di taman kota Tol Jagorawi, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, akhirnya terungkap, setelah hampir dua tahun menjadi misteri.
Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar mengatakan, pelaku utama pembunuh korban bernama Hilda Hidayah (22) itu, adalah Hendra Supriyatna alias Indra (38).
Korban yang merupakan pegawai rumah makan di Terminal Kampung Rambutan, awalnya menjalin hubungan asmara dengan pelaku yang sudah tidak lagi berstatus bujangan.
“Pelaku awalnya berpacaran dengan korban.”
“Saat berpacaran si korban masih gadis, sementara pelaku sudah berkeluarga,” kata Saiful, Rabu (16/12/2020).
Saiful menuturkan, setelah peristiwa yang terjadi pada Minggu (7/4/2019) silam, penyelidikan siapa pelaku pembunuhan tersebut sempat menemui jalan buntu.
Hingga akhirnya berdasarkan keterangan pihak keluarga, polisi berhasil menangkap Muhammad Qhairul Fauzie alias Unyil (20) di kawasan Cawang, Senin (14/12/2020) lalu.
Polisi awalnya menangkap Qhairul di Cawang, Jakarta Timur, pada Senin (14/12/2020) setelah menerima laporan warga.
“Warga mengetahui ada pembunuh yang mengaku pernah membuang mayat di Tol Jagorawi,” ujar Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar, Rabu (16/12/2020).
Dari keterangan Qhairul, tim gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Makasar mendatangi rumah Hendra di Cibitung, Bekasi, pada Senin malam. Namun, yang bersangkutan tidak ada di rumah.
Istri Hendra menyebut suaminya sedang bekerja untuk perusahaan ekspedisi.
Dua hari berselang, yakni pada Rabu pagi, polisi meringkus pria tersebut di Jalan Soekarno Hatta, Semarang, Jawa Tengah. Ia kemudian dibawa ke Polsek Makasar.
“Unyil ini ditangkap Tim Rajawali, dia merupakan kernet dari bus yang dikemudikan Indra, pelaku utama pembunuhan.”
“Dari keterangan Unyil lalu kita tangkap Indra,” sambung Saiful.
Hendra yang saat kejadian bekerja sebagai sopir bus Mayasari rute Kampung Rambutan-Cikarang mengaku sempat berniat untuk menyerahkan diri ke polisi.
Namun, niat tersebut diurungkannya karena memiliki tanggungan keluarga.
Dia juga mengaku berusaha menutupi perbuatannya dengan mengubur jasad Hilda di taman kota Tol Jagorawi untuk menghilangkan jejak.
Mayat itu ditemukan pada 7 April 2019 dalam keadaan terkubur setengah badan. Saat itu, jasad ditemukan tanpa identitas.
Lantaran tanpa identitas, membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut. Selain itu, tidak adanya CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan saksi mata, menambah hambatan bagi polisi.
Praktis, polisi hanya menunggu laporan jika sewaktu-waktu dari pihak keluarga tahu identitas korban. Baca juga:
Saat terkubur, korban memiliki ciri-ciri khusus, yakni tahi lalat di bawah telinga sebelah kanan, luka bakar di betis sebelah kanan, serta gigi bagian depan yang patah dan berwarna kehitaman.
Setelah lebih dari satu tahun berselang setelah penemuan jasad perempuan hamil tersebut, polisi akhirnya meringkus dua orang pelaku.
“Korban meminta pertanggungjawaban pelaku sejak hamil lima bulan, tapi pelaku selalu menolak karena sudah berkeluarga. Mereka kemudian bertengkar di dalam bus sampai pelaku membunuh korban,” terang Kapolsek Kampung Makasar, Kompol Saiful. (red)
Komentar