Master Mentor Adi Sumarna : Para Pendamping UMKM yang Berhasil, Mendapat Penghargaan Duta Digital

Jakarta, beritajejakfakta.com – Kedepan persaingan usaha akan dikuasai oleh yang mampu memanfaatkan teknologi dan mampu berinovasi, ungkap Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam acara Pengukuhan Master Mentor Program SIGAP UMKM yang dipandu moderator Fiki Satari, Kamis, 11 Maret 2021.

Program ini dijadikan gerakan nasional dan dijadikan gerakan kebangkitan UMKM
Kementerian akan terus memantau perkembangan melalui Kepala Dinas yang ada di daerah.

Salah satu master mentor yang berhasil dikukuhkan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yakni Adi Sumarna yang juga Ketua Pemberdaya Penggerak Indonesia Sejahtera (Pepes) Kabupaten Bogor mengatakan para pelaku UMKM butuh pendampingan yang berkelanjutan supaya tumbuh menjadi pelaku usaha yang tangguh.

Lanjut Adi, kegiatan Program Akselerasi Digital yang di selenggarakan oleh kementrian Koperasi dan UKM merupakan kerjasama dengan Mercycorps Indonesia yang melatih 200 master mentor, 10,000 pendamping UMKM dan 40,000 umkm di seluruh Indonesia.

” Yang sudah mendaftar di Master Mentor Adi Sumarna itu sudah ada 67 Pendamping UMKM dari Berbagai Komunitas UMKM dan lembaga lainnya, termasuk anggota Pepes Jabar,” jelasnya.

Ia berharap pada kegiatan ini para pendamping yang ikut serta menjadi garda terdepan dalam membantu para umkm agar memiliki kemampuan mentoring bisnis yang baik dan melindungi usaha mereka dari kejahatan siber. Sehingga umkm Indonesia mampu menghadapi transformasi digital.

“Pada program ini para pendamping dan umkm yang berhasil mengikuti sampai selesai akan mendapatkan penghargaan berupa Duta Digitalisasi UMKM terbaik,” bebernya.

Dalam acara pengukuhan master mentor sebanyak 200 mentor se Indonesia, Teten juga mengungkapkan rencana Kemenkop  akan mengembangkan inkubator bisnis untuk ukm yang unggul dan memiliki rencana bisnis yang bagus.

“Kedepan persaingan usaha akan dikuasai oleh yang mampu memanfaatkan teknologi dan mampu berinovasi,” tegasnya di acara Coffee Talk MenkopUKM dan Lewi’s Organics.

Dari anggaran 40% belanja pemerintah saat ini harus menyerap produk UMKM. Dampingi UMKM agar mampu berdaya saing.

Anggaran pemerintah untuk UKM saat ini 15 M dari sebelumnya 2,5 M.

Digitalisasi merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan oleh UMKM. Saat ini masih 12 juta UMKM dari 64 juta yang telah melakukan digitalisasi untuk usahanya, ungkap Menteri Kop dan UKM.

“Kita juga harus mengembangkan jagoan-jagoan jualan untuk mendukung UMKM. Seperti mahasiswa, masyarakat korban PHK dll untuk dapat turut memasarkan produk UMKM (menjadi reseler, terutama di dunia online – red) dan literasi digital untuk UMKM perlu ditingkatkan,” pungkasnya. (SF/red)

Komentar