Para pengurus RT 02 juga sudah melayangkan surat penolakan yang ditujukan kepada PT Mega Akses Persadda (Fiberstar) tertanggal 23 Januari 2023, namun pemasangan tiang internet tersebut tetap saja dilakukan sampai sekarang.
” Kami sudah melayangkan surat penolakan karena kami tidak merasa dilibatkan dalam rapat maupun sosialisasi namun karena adanya “permainan” oknum , pemasangan tiang internet tetap saja jalan,” ungkap Mangasa, Rabu (29/3/2013).
Untuk itu warga RT02, kata Suharyati tetap menolak memberikan ijin pemasangan tiang internet di wilayahnya RT 02/010.
Ia pun mengaku bisa mempertanggungjawabkan tudingan dugaan tersebut saat dikonfirmasi oleh media beritajejakfakta.id.
Mangasa mengaku kecewa dengan oknum kelurahan yang tidak koperatif dalam hal ini, warga kesulitan untuk menemui untuk membicarakan soal pemasangan tiang internet tersebut.
” Menurut peraturan jika warga menolak atau tidak memberikan ijin pemasangan tiang internet seharusnya tidak diperbolehkan untuk dipasang, ini kenapa kok bisa terpasang tanpa persetujuan dari warga, kami minta tiang internet dicopot segera,”ucapnya kesal.(SF)
Komentar