LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Tahun 2022

Jakarta, beritajejakfakta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mentargetkan Light Rail Transit atau LRT Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan 2022.

LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk tansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Rabu, 15 September 2021.

Rencananya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.

Stasiun LRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Interchange Station yakni Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya. Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan.

Interchange Station terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 adalah area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 area komersial. Sedangkan Typical Station terdiri dari 2 lantai dengan lantai 1 area boarding dan lantai 2 area peron.

Stasiun Cawang merupakan Interchange Station karena merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit.

“Pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti dulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya,” kata Joni.

Stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan eskalator, tangga, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, papan informasi, pengumuman untuk penumpang, dan CCTV.

Stasiun juga akan ramah disabilitas dengan menghadirkan lift, jembatan, dam toilet khusus disabilitas serta tactile.

PT KAI juga menyiapkan Pengawas Stasiun, petugas loket, pelayan penumpang, petugas kebersihan, petugas kesehatan, dan petugas keamanan.

Dari sisi akses stasiun, LRT Jabodebek memiliki keunggulan karena akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum.

Stasiun Dukuh Atas, berada di dekat Stasiun KRL Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KA Bandara BNI City, halte Transjakarta, serta berbagai moda transportasi lainnya.

Stasiun Halim yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.

Stasiun-stasiun LRT tidak jauh dari titik moda transportasi umum lainnya.
“Akan memudahkan pelanggan yang akan menggunakan transportasi umum lanjutan.”

Untuk memberikan kemudahan dalam menggunakan LRT, masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada seperti KMT, atau dompet digital/e-wallet.

Hingga bulan September ini, pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen.

Rinciannya, Lintas Pelayanan I Cawang- Harjamukti sebesar 98,98 persen, Lintas Pelayanan II Cawang – Dukuh Atas sebesar 90,7 persen, dan Lintas Pelayanan III Cawang – Jatimulya sebesar 91,8 persen.

Pembangunan akses stasiun sebesar 42,71 persen, konstruksi depo 51,39 persen, sarana sebesar 64,70 persen, dan integrasi sebesar 35,49 persen. Untuk memastikan proyek LRT Jabodebek beroperasi tepat waktu, KAI diusulkan menerima PMN di tahun 2021 sebesar Rp2,7 triliun.(Red/Tmp/Ayu)

Komentar