Lima Sekolah Ikut Vaksin Pfizer di SMK BKM2,102 Peserta Gagal Divaksin

Kota Bekasi, beritajejakfakta.com – Kegiatan vaksinasi yang diadakan di SMK Bina Karya Mandiri (BKM) 2 Kota Bekasi diikuti oleh 5 sekolah dengan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 785 dan sebanyak 102 siswa gagal divaksin, Sabtu (28/8/2021).

Ke lima sekolah yang mengikuti kegiatan vaksinasi pelajar berasal dari SMK BKM 2, SMK Mandalahayu 2, SMK BKM 1, SMK Paramitha dan SMK Santalusia dan dimulai vaksinasi dari pukul 07.00 wib – 16.00 wib.

Kegiatan vaksinasi tersebut merupakan vaksinasi tahap pertama dengan jenis vaksin pfizer dan baru pertama kali digelar di SMK BKM 2 yang berlokasi di Jalan Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Secara keseluruhan vaksinasi untuk pelajar di SMK BKM 2 berjalan lancar dan tertib dengan  menerapkan protokol kesehatan dan dibantu Petugas Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Pengasinan berjumlah 4 dan petugas screening 12  dan dibantu juga petugas kepolisian dan TNI AD serta satgas Covid 19 SMK BKM2.

Menurut Kepala Sekolah SMK BKM 2, Ayung Sardi Dauly kepada beritajejakfakta.com mengatakan dari 785 siswa yang mendaftar, ada102 siswa yang gagal divaksin diantaranya sebanyak 17 siswa yang tidak lolos screening karena faktor kesehatan.

Dan sebanyak 85 siswa lainnya gagal divaksin karena tidak mendapatkan ijin mengikuti vaksinasi pada hari Sabtu (28/8/2021) dari pihak perusahaan karena sedang mengikuti PKL sehingga total jumlah siswa yang berhasil divaksin hanya 666 siswa dari lima sekolah.

“Giat vaksinasi tahap pertama di SMK BKM 2 berjalan lancar dan tertib tapi ada satu siswa yang lemas setelah divaksin karena belum makan siang tapi sudah kembali sehat setelah diberikan penanganan oleh Nakes,” terang Ayung usai acara.

“Untuk vaksinasi tahap kedua rencananya akan dilaksanakan di akhir bulan September 2021 di SMK BKM 2 lagi, kata Ayung.

Ayung yang juga menjabat sebagai sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, menegaskan jika pelaksanaan vaksinasi bagi para pelajar ini bukan sebagai syarat akan diberlakukannya kembali belajar tatap muka di sekolah.

“Sesuai penegasan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, program vaksinasi bagi para pelajar tidak ada hubungannya dengan akan diberlakukannya siswa untuk belajar tatap muka di sekolah, jadi kami pun masih menunggu informasi selanjutnya soal itu dari KCD  Pendidikan Propinsi Jabar,” terangnya. (SF)

Komentar