Ketua DPRD Kota Bekasi : Zakat, Infak, Shodaqoh & Wakaf Jadi Solusi Umat Islam Atasi Dampak Ekonomi di Pandemi Covid-19

Kota Bekasi, beritajejakfakta.com – Ketua DPRD Kota Bekasi, H. Chairoman J. Putro, membuka acara Workshop Pengelolaan Zakat yang diselenggarakan oleh Ikatan Da’i Muda Indonesia (IDMI), Pondok Melati, Rabu sore, (28/4/2021).

Acara Workshop yang diikuti sedikitnya 50 Peserta utusan dari DKM Masjid & Mushollah Se-Kecamatan Pondok Melati dilaksanakan di Yayasan Al Muta’alimin, Jatirahayu, Pondok Melati.

KH. Nias Imron, selaku ketua IDMI Pondok Melati mengatakan Workshop Pengelolaan Ziswaf sengaja dilaksanakan di Bulan suci Ramadhan dalam rangka optimalisasi pengelolaan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan umat, terutama untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi covid-19.

“Kami berharap para panitia Ziswaf Ramadhan Masjid dan mushollah memiliki lebih banyak ilmu, bekal dan wawasan untuk melaksanakan tugas sebagai panitia Ziswaf agar lebih amanah serta profesional”, lanjut Nias Imron.

Acara Workshop yang menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu ; DR. KH. Murody, MA. dan juga ketua Baznas Kota Bekasi, Ismail Hasyim, SHI., M.Sos, mengambil tema, Optimalisasi pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat membuat para peserta.

Chairoman, selaku Ketua DPRD Kota Bekasi hadir untuk membuka Acara sekaligus sebagai Keynote Speech dalam acara Workshop tersebut.

Pada kesempatan tersebut Chairoman menyampaikan  3 poin penting dalam workshop zakat tersebut yang bisa menjadi catatan bersama. Pertama, adanya Wa’yu Islami (kesadaran keagamaan) ummat yang semakin baik di tengah masyarakat muslim Kota Bekasi, yaitu kesadaran tentang peran Zakat yang semakin strategis dalam membangun dan memberdayakan ekonomi ummat.

“Khususnya dalam mengurangi kesenjangan sosial dan pengentasan kemiskinan, terutama di masa Pandemi Covid-19 seperti Ramadhan tahun lalu dan tahun ini,” jelasnya.

Kedua, salah satu makna Zakat An Nama (tumbuh kembang), mendorong Amil dan Lembaga Pengelolaan Zakat untuk semakin profesional, amanah dan kredibel (terpercaya) dalam menumbuh kembangkan zakat.

“Sehingga melalui zakat melahirkan ekonomi ummat yang tumbuh berkembang secara berkesinambungan,tidak sekedar memberi bantuan jangka pendek”, lanjut Chairoman.

Ketiga, Era Digital menuntut pendekatan baru dalam mendekatkan, memudahkan dan menjangkaukan akses layanan zakat kepada ummat . Setiap lembaga Zakat (LAZ) dapat menginisiasi pemanfaatan QR Code, Fintech, dlm penghimpunan zakat, tambah Chairoman.

 

Tidak lupa Chairoman yang akrab disapa Bang Choi memberikan apresiasi kepada IDMI Pondok Melati yang menawarkan gagasan-gagasan baru dan pendekatan yg lebih realistis dalam berdakwah di era baru, era digital, era millenials saat ini.(SF/AW)

Komentar