Pada tahap pertama, yang dijadwalkan akan dioperasikan pada akhir tahun 2026, stasiun ini harus mencapai kapasitas 548.000 m3 air olahan per hari atau sekitar 200 juta m3 per tahun.
Selanjutnya dapat diperluas pada tahap kedua, yang direncanakan pengerjaannya pada pertengahan tahun 2028, menjadi 822.000 m3 per hari, atau tambahan 100 juta m3 per tahun, termasuk 50 juta untuk keperluan pertanian.
Proyek besar ini mencakup pembangunan pabrik desalinasi air laut reverse osmosis dan pemasangan sistem untuk mengangkut air minum yang dihasilkan, yang terdiri dari tiga stasiun pompa, tiga tangki penyimpanan dan jaringan distribusi pipa pasokan sepanjang hampir 130 kilometer.
Sistem transportasi air minum ini akan membutuhkan investasi sebesar 3 miliar dirham yang dibiayai oleh dana publik.
Pabrik desalinasi air laut Casablanca generasi terbaru akan terdiri dari dua pipa pemasukan air laut sepanjang 1.850 meter, saluran pembuangan sepanjang 2.500 meter, fasilitas desalinasi osmosis balik (filter tekanan dan mikrofilter), unit pengolahan lumpur, pusat kendali dan manajemen, juga stasiun pompa, serta tempat penampungan air minum yang dihasilkan.
Perkiraan biaya produksi air minum sebesar 4,48 dirham/m3, menggunakan pembangkit listrik masa depan yang 100% didukung oleh energi terbarukan, dan pengelolaannya akan sepenuhnya bekerja secara otomatis. (Red)
Komentar