Kota Bekasi, beritajejakfakta.id -Sidang kasus dugaan penipuan cek kosong yang menjerat Dirut PT Anisa Bintang Blitar (ABB) selaku kontraktor revitalisasi Pasar Kranji Baru menghadirkan tiga saksi BAP dari pihak pelapor Ruben.
Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Kota Bekasi berlangsung dari sore sampai malam sekitar pukul 18.30 wib mendengarkan keterangan saksi Ruth Caroline, Nunung dan Jayadi yang memberikan kesaksian atas dugaan penipuan yang dilakukan Dirut PT ABB, Iwan Hartono (IH).
Berdasarkan keterangan Ruth Caroline selaku pegawai bidang Finance PT. Berkat Putra Mandiri menuturkan indikasi adanya niat penipuan yang dilakukan oleh Dirut PT ABB, Iwan Hartono mulai terlihat pada saat Iwan Hartono menunda nunda pembayaran dan puncaknya ketika memberikan sembilan cek kosong alias bodong.
Menurut Ruth, dirinya tidak mengalami kesulitan saat menjadi saksi karena semua sesuai dengan kenyataan.
“Namun, ada beberapa pertanyaan yang bukan dalam kewenangan saya, saya tidak mau menjawab, ” kata Ruth.
Terkait cek kosong yang diduga merupakan bagian dari tindak pidana penipuan, Ruth Caroline mengakui bahwa ia sudah mengetahui sejak awal bahwa cek tersebut kemungkinan besar tidak ada dananya.
Pihak perusahaan juga telah memberikan peringatan keras kepada PT ABB terkait hal ini.
Sebagai orang yang bekerja di bidang keuangan, Ruth memahami bahwa indikasi adanya cek itu kosong dan ada ketidaksesuaian dengan kontrak merupakan tanda- tanda adanya itikad buruk dari pihak PT ABB.
Meskipun menurut penjelasan dari pengacara terdakwa, Bambang Senaryo, yang menyebutkan bahwa cek tersebut merupakan jaminan pembayaran dan bukan bukti pembayaran, Ruth berpendapat bahwa seharusnya jika memang cek tersebut sebagai jaminan, seharusnya pembayaran tetap harus dilakukan oleh PT ABB.
Namun, kenyataannya kata Ruth, PT ABB tidak menunjukkan inisiatif untuk melakukan pembayaran kepada Berkat Putra Mandiri sampai akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian.
” Dari awal sembilan cek itu saja kosong, ga ada duitnya. Apalagi, cek yang terakhir memberikan 1 cek baru senilai Rp 2.58 miliar itu bakal tidak ada uangnya lagi. Dan ternyata begitu di cek di bank sesuai tanggal pencairan, bank menyatakan kalau cek tersebut tidak terdaftar alias bodong, ” bebernya.
Sementara staf PT Berkat Putra Mandiri, Nunung yang juga dimintai keterangannya mengatakan bahwa cek kosong senilai Rp 2.58 miliar saat dicairkan oleh dirinya di BCA tanggal 28 Februari 2023 dinyatakan tidak terdaftar atas nama PT. ABB.
“Lalu saya minta bukti ke BCA untuk dibuatkan surat keterangan yang menyatakan bahwa cek atas nama PT ABB tidak terdaftar di BCA alias bodong,” ucap Nunung.
Komentar