Gamer PS Bakal Alami Mahalnya Harga PS 5  ? Ini Alasannya 

Metropolitan, Teknologi1165 Dilihat

Jakarta, beritajejakfakta.com – Harga game Play Station 5 atau PS 5 akan mengalami peningkatan. Kenaikan harga dapat disebabkan oleh banyaknya biaya produksi video game baru.

Sebelumnya, President & CEO Sony Interactive Entertainment (SIE), Jim Ryan, mengungkap bahwa game eksklusif PS5 bakal dijual dengan harga termahal US$70 (sekitar Rp 1 juta) seperti dilansir dari TechTimes beberapa waktu lalu.

Harga tersebut menimbulkan beberapa reaksi yang sangat beragam dari para gamer, meskipun kebanyakan dari mereka merasa itu tidak perlu.

Mantan pejabat Sony PlayStation, Shawn Layden, menerangkan bahwa biaya pembuatan video game untuk platform baru berlipat ganda dengan setiap generasi konsol. Ia menyebutkan pula, biaya pengembangan sebuah game untuk PS5 terbaru sekitar US$200 juta (Rp2,8 triliun).

Meskipun ini jumlah yang cukup besar, Layden percaya bahwa angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa studio pengembangan game besar dan bahkan beberapa studio independen harus menghadapi ini dengan menerapkan strategi baru, yang disebutnya “de-risk” yang berarti mengurangi resiko.

Dengan kata lain, sebagian besar perusahaan akan lebih terdorong untuk membuat sekuel dari judul yang sudah ada daripada membuat IP baru dari awal.

Seperti dilansir dari Gizmochina, dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg, Layden mengungkapkan pemikirannya tentang masa depan game secara keseluruhan dan bagaimana dia percaya PS5 dan katalog gamenya akan berkembang.

Sampai sekarang, PS5 hampir satu tahun memasuki layanannya dan Sony telah merencanakan sekuel anggaran besar untuk waralaba tertentu. Ini termasuk game Horizon Forbidden West yang akan datang, Gran Turismo 7 dan sekuel God of War yang belum diumumkan.

Tapi sekali lagi, jawabannya di sini cukup jelas. Jika pengembang ingin memanfaatkan kemampuan perangkat keras PS5 sepenuhnya, mereka harus mengeluarkan uang untuk menyesuaikan game mereka dengan teknologi semacam itu. (Red/CNN/Est)

Komentar