” Status perkara gedung inikan masih belum selesai proses hukumnya jadi hargai kami juga untuk tidak menggunakan gedung ini,” ungkap Dariyanto.
Terlebih baliho raksasa Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspita Sari yang terpasang di depan gedung ditutup baliho raksasa foto Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dariyanto menyayangkan sikap pendukung Kubu Nofel Saleh Hilabi yang dimotori Makhrul Falak dan kawan kawannya tanpa berkordinasi terlebih dulu kalau memang tujuannya untuk kebersamaan memenangkan Airlangga Hartarto menjadi Presiden RI di 2024 nanti.
” Kan ga harus baliho yang ada foto Ketua DPD Ade Puspita Sari ditutup,” terangnya.
Sebagai kader Golkar Dariyanto tentu mendukung langkah Partai Golkar Kota Bekasi untuk memenangkan Ketum Airlangga Hartarto menjadi Presiden RI di tahun 2024. (SF)
Komentar