Benarkah Hotel Aston Imperial Ditekan Pemkot Bekasi untuk Batalkan Rapat Konsolidasi Partai Golkar Kota Bekasi??

Kota Bekasi,beritajejakfakta.com – Benarkah Pemerintah Kota Bekasi memberikan tekanan terhadap pihak managemen Hotel Aston Imperial untuk membatalkan rencana rapat internal DPD Partai Golkar, di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jumat (30/4/2021) dengan alasan tidak sesuai dengan protokol kesehatan?

Menurut pengakuan Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Aria Girinaya, pihak managemen awalnya mengijinkan terselenggarakannya rapat internal Partai Golkar Kota Bekasi untuk menggelar rapat konsolidasi bersama para pengurus partai tingkat kelurahan, kecamatan dan Fraksi Partai Golkar.

” Kami menyesalkan tindakan sepihak dari eksternal yang melarang kegiatan internal Partai Golkar karena kami sudah berkordinasi dengan pihak hotel yang menyatakan bahwa hotel ini (aston) sudah memenuhi protokol kesehatan sesuai surat edaran walikota,” terang Aria, dalam konferensi pers di meeting room majestik, Hotel Aston Imperial.

Apalagi sekelas hotel bintang lima Aston Imperial tentunya sudah memahami dan mentaati aturan protokol kesehatan yang ditentukan Pemkot Bekasi salah satunya hotel menyediakan kit berupa perlengkapan prokes seperti masker dan handsanitezer dalam tas kecil bagi para peserta rapat.

” Sudah sesuai ketentuan kapasitas ruangan tidak lebih dari lima puluh persen, harus menggunakan prokes dengan menyiapkan masker dan satu set handsanitezer artinya hotel ini sudah prepare (menyiapkan) prokes. Lalu tiba – tiba siangnya ada pihak eksternal yang datang melarang kegiatan kami di tempat ini,” beber Aria.

Lantaran mendapat tekanan dari pihak eksternal partai dimana Satpol PP, Satuan Tugas Covid 19 dan oknum kader Golkar sebelum rapat terlaksana dengan alasan melanggar Prokes, Aria mengaku menyesal padahal agenda rapat internal ini mematuhi aturan prokes.

Apalagi dengan alasan tidak ada ijin dari pengurus partai, kata Aria makin tidak jelas alasannya. ” Ijinnya ya dari saya sebagai Plt DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang sah,” kata Aria kesal.

” Sebetulnya kegiatan kami ini sebagai agenda silaturahmi dengan pengurus partai di tingkat kelurahan, kecamatan ketua, sekretaris dan bendahara dan personal fraksi yang jumlahnya dibatasi dan pihak hotel menyetujui,” ungkapnya.

” Sementara diwaktu yang bersamaan ada kegiatan yang mengundang orang dengan jumlah yang sama. Kenapa kegiatan lain diperbolehkan dan kegiatan kami dilarang?,” kata Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi heran.

Terkait peristiwa dibatalkannya secara sepihak kegiatan internal Partai Golkar tersebut oleh pihak eksternal (Pemkot) Bekasi, dimana Ketua Gugus Tugas Covid 19 adalah Walikota Bekasi, Rahmat Effendi yang juga merupakan kader Partai Golkar dan mantan Ketua DPD Partai Golkar, kata Aria pihaknya akan melaporkan kepada Pimpinan Partai Golkar di Propinsi Jabar dan DPP Partai Golkar.

“Kita akan laporkan ke DPD Jabar dan DPP Partai Golkar, bukan kami yang memberikan sangsi itu nanti kewenangan dari mereka,” pungkasnya.

Sementara pihak yang berwenang dari managemen Hotel Aston Imperial belum bisa dimintai keterangannya perihal pembatalan kegiatan Partai Golkar karena adanya dugaan tekanan dari Pemkot Bekasi.

Awak media yang menghubungi petugas fron office bernama Rendy dan Vika selaku marketing Hotel Aston Imperial tidak mau berkomentar dan mengaku tidak berwenang memberikan jawaban. (SF)

Komentar