Kab Bekasi, beritajejakfakta.id -Antrian pasien di RSUD Kabupaten Bekasi terpaksa bertahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) hingga berjam-jam karena ruang rawat inap penuh.
Kondisi ini membuat pasien merasa kecewa atas pelayanan yang kurang maksimal, hal ini menyebabkan penanganan medis jadi terhambat, terutama bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Menurut pihak rumah sakit kondisi itu disebabkan kapasitas ruang rawat inap RSUD Kabupaten Bekasi telah mencapai batas maksimal sehingga pasien yang datang harus menunggu di IGD hingga ada kamar kosong.
“Kamar inap masih penuh, WL 1 nya aja masih belum dapat ruangan,” ujar pegawai di Pendaftaran kepada keluarga pasien, Jum’at (23/05/2025).
Menurut pihak keluarga, sejak pasien masuk di siang hari, pasien belum mendapatkan ruangan padahal sudah berjam-jam di ruangan IGD dan gula darahnya makin tinggi sampai 600.
“Kami sudah di IGD selama lebih dari 7 jam, tetapi belum ada kepastian kapan bisa masuk ke ruang rawat inap, sementara pasien sudah naik gula darahnya, ” ujar salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya.
Situasinya kamar IGD dari antrian panjang sampai tinggal tiga pasien , salah satu pasien berinisial AS belum juga mendapat kamar inap.
Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya pasien dengan kadar gula darah yang sangat tinggi, mengajukan permohonan untuk dirujuk ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut di Jakarta.
Pihak RSUD Kabupaten Bekasi segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, mengingat bahwa rumah sakit sebagai fasilitas publik harus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien.
Pasien dengan prioritas penyakit yang genting harus diutamakan penanganan nya, bukan justru menghadirkan masalah baru, akibat keterbatasan fasilitas. (Red)