Aktivis Perempuan, Ingatkan Jangan Salah Pilih Pemimpin yang Punya Prilaku Asusila yang Diduga Dilakukan Paslon Berinisial S

Headline, Hukrim, Politik808 Dilihat

Aktivis perempuan lainya , Dermawati Dongoran, M.Pd.K, juga menegaskan pentingnya perlindungan bagi kaum perempuan dari berbagai bentuk tindakan yang melanggar martabat.

Ia berharap kejadian-kejadian yang mencederai harga diri perempuan sebagai ibu dan istri tidak terulang lagi di masa mendatang.

Hal ini disampaikannya merespons kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga melibatkan seorang oknum ketua partai politik yang juga menjadi kandidat Pilkada Kota Bekasi.

Dermawati menekankan pentingnya perhatian serius dari penegak hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku pelecehan seksual.

“Saya setuju dalam kasus ini harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Negara kita punya sistem hukum yang harus ditaati. Semoga kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan bijaksana,” ujarnya.

Dermawati juga mengkritik keras tindakan oknum tersebut, yang dinilainya tidak mencerminkan teladan seorang calon pemimpin.

Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus menjadi panutan bagi masyarakat.

“Dengan kejadian ini, bagaimana dia bisa jadi teladan? Sementara dia sendiri tercela dalam kasusnya. Artinya, ke depan dia bisa bertindak lebih sewenang-wenang. Dia belum menjabat, tapi sudah melakukan sesuatu yang tidak pantas,” tegasnya.

Dermawati berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih menghargai perempuan dan menegakkan keadilan secara konsisten.

Sementara salah satu warga Harapan Indah, Andi Nilawati, yang juga Pengurus Organisasi Perempuan mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut yang dinilainya mencoreng citra Bekasi sebagai kota yang religius.

“Saya selaku warga Kota Bekasi merasa kecewa dengan kasus yang sekarang sedang viral ini. Tindakan dugaan asusila oleh salah satu calon Wakil Wali Kota mencoreng nama baik Bekasi yang dikenal religius dan ikhsan,” ungkap Andi.

Sebagai seorang perempuan, Andi Nilawati menolak keras segala bentuk perilaku yang mencederai harkat dan martabat perempuan, apalagi jika dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat dan partai politik.

“Saya sangat menolak tindakan seperti ini. Apalagi dilakukan oleh tokoh yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Oknum tersebut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum dan bersikap gentleman,” tegasnya.

Ia juga berharap masyarakat Bekasi lebih bijak dalam memilih pemimpin, terutama pada Pilkada mendatang.

Menurutnya, calon wali kota dan wakil wali kota harus mampu melindungi serta menjaga kehormatan perempuan, sekaligus memiliki akhlak yang bermoral baik.

Korban didampingi kuasa hukumnya preskonfren setelah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metrojaya

“Harapan saya, masyarakat jangan salah pilih. Pilihlah calon yang benar-benar bisa menjaga kehormatan perempuan, melindungi mereka, dan memiliki moral yang baik,” ujar Andi.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial IL (53) mengaku menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oknum yang menjadi pengurus salah satu partai berinisial S. Antara korban dan pelaku merupakan sama-sama pengurus di partai tersebut dan saat ini S mencalonkan diri sebagai salah satu Paslon di Pilkada Kota Bekasi.

Korban didampingi kuasa hukumnya melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya dengan nomor STTLP/B/6981/XI/2024/SPK/POLDA METRO JAYA, pada tanggal 16 November 2024 lalu.(SF)

Komentar